Anggaran Tambahan Yang Diminta Oleh Mentan Tidak Rasional

mentan meminta Anggaran Tambahan pada rapat kerja bersama DPR RI

Selamat datang kembali di website Bisnisharian.com. Seperti biasa bisnisharian merupakan media online yang memberikan informasi terbaru dari dunia bisnis terkini. Menghadirkan sejumlah berita bisnis paling update yang akan menambah wawasan kalian. Pada kesemapatan kali ini kami akan membahas perihal anggaran tambahan yang diminta oleh mentan dianggap tidak rasional oleh para pengamat ekonom.

Dalam kegiatan rapat kerja yang dilaksanakan bersama dengan dewan perwakilan rakyat tersebut. Selaku menteri pertanian (mentan) Andi Amran Sulaiman secara gamblang meminta dukungan dari komisi IV DPR RI , atas usulannya untuk menambah anggaran tahun 2025 yang dirumuskan bersama dengan seluruh jajaran kementerian pertahanan (kementan) sebesar 68 triliun rupiah.

Berita daerah jawa terbaru : wartajawa.com

Sebelumnnya berdasarkan RAPBN tahun 2025 yang terbaru, dicatatkan bahwa Kementan akan mendapatkan anggaran sebesar 7.91 triliun. Namun keputusan yang disampaikan oleh mentan tersebut dianggap tidak rasional oleh kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov. Beliau mengatakan tidak yakin akan permintaan anggaran tambahan tersebut akan memiliki korelasi yang positif untuk menunjang peningkatan produksi pangan nasional.

Informasi Bisnis Global : moneywebsearch.com

Abra menambahkan harusnya pihak dari mentan bisa mendorong bagaimana agar kementan bisa mengoptimalkan anggaran yang disediakan. Mengingat kondisi fiskal pada tahun depan yang cukup terbatas. Abra mengatakan bahwa kementan harus turun ke lapangan dengan menyisir kegiatan pertanian sehingga penyaluran dana akan lebih efektif dan tepat sasaran guna mendorong produktivitas pertanian nasional. Ia menyampaikan statement tersebut pada diskusi publik INDEF yang membahas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang ditayangkan kembali di akun Youtube INDEF.

Abra melirik sempit dan terbatasnya ruang fiskal pemerintah di tahun 2025 mendatang. Yang mengakibatkan pemangkasan anggara kementerian atau lembaga termasuk juga Kementan. Abra menuturkan pada tahun lalu produksi beras mengalami penurunan dengan angka 1.4% , produksi jagung pipilan kering juga menurun hingga 10.61% dibandingkan tahun 2022 lalu. Jadi menurutnya permintaan anggaran tambahan tersebut tidak akan membuat dampak yang positif untuk produksi pangan nasional kita.

Minat membaca informasi Kota Bekasi : infokotabekasi.com

Abra melirik terbatasnya ruang fiskal pemerintahan pada tahun 2025 sehingga berdampak pada berkurangnya anggaran dari sejumlah kementerian/lembaga. Termasuk juga kementan. Pada tahun 2024 ini kementan mendapatkan anggaran 13.3 triliun rupiah, tahun 2025 nanti dipangkas dan hanya akan mendapatkan sebesar 7.9 triliun rupiah saja.

Kemudian dengan wacana anggaran tambahan yang diajukan hingga 68 triliun rupiah tentu akan sangat berat. Melihat kondisi dari pemerintahan yang ada sekarang. Lalu motif penambahan anggaran yang diajukan pun, kalau dilihat dari pernyataan mentan salah satunya untuk mendorong peningkatan produksi. Dengan cara mencetak sawah baru dengan estimasi penggunaan dana hingga 35 triliun rupiah.

Berita teknologi bisnis : software-sculptors.com

Menurut Abra masih banyak sekali daerah atau provinsi di Indonesia. Yang belum bisa memanfaatkan lahan rawa untuk dijadikan lahan sawah baru karena berbagai masalah utama. Seperti terjebak dalam soal tata ruang, serta aspek lainnya mulai dari operasional dan teknis pengolahan awal dari lahan rawa yang berbeda. Maka dari itu walaupun mendapatkan anggaran tambahan dengan nilai yang dinilai tidak rasional hingga 68 triliun rupiah, namuan implementasi penyalurannya tidak tepat. Juga hanya akan menjadi hal yang sia-sia dan tidak efektif untuk dilakukan.

Sekian informasi singkat seputar berita bisnis terbaru yang datang dari berita permintaan anggaran tambahan dari mentan. Yang dinilai tidak rasional mengingat kondisi fiskal di Indonesia pada tahun 2025 mendatang. Semoga berdasarkan seluruh diskusi yang dilakukan bisa mendapatkan keputusan yang baik dan tepat untuk kelangsungan peningkatan hasil pangan nasional.

Nantikan informasi seputar bisnis lainnya, yang dikemas dengan konten yang menarik dan juga informatif hanya di Bisnisharian.com.